PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

Kita sudah maklum bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, seluruh komponen bangsa. Orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Akan tetapi pada kenyataannya kadang-kadang terdapat ketidakseimbangan, khususnya dalam hal proses belajar anak. Kadang-kadang terjadi jika anak berhasil dalam proses belajar, orang tua menepuk dada, itulah anak saya. Akan tetapi, jika sebaliknya, orang tua dengan lantang mengatakan bahwa sekolah, khususnya guru tidak mampu mendidik dan mengajar anaknya.
Proses mendidik anak dapat dianalogikan dengan film, sinetron, atau drama. Jika orang tua diibaratkan sebagai sutradara dan anak diibaratkan sebagai aktor serta pembelajaran diibaratkan sebagai alur cerita, antara orang tua, anak, dan pembelajaran harus ada hubungan yang sinergis.
Hal ini berarati jika tidak ada hubungan yang sinergis antara pihak-pihak yang harus turut brtanggung jawab terhadap pendidikan anak, keberhahasilan yang diharapkan akan sulit dicapai. Bahkan yang sering terjadi jika berhasil semua pihak saling mengaku sebagai pihak yang paling menentukan keberhasilan tersebut. Jika kegagalan yang terjadi, maka kesalahan akan tertumpu pada penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah dan guru dijadilan sebagai kambing hitamnya.
Untuk mendorong anak mencapai proses belajar yang optimal, orang tua orang tua dapat melakukan beberapa langkah sebagaimana dijelaskan Nanang Ruhyani mengutip pendapat Usman Suherman sebagai berikut.
1. Memahami karakter anak
Hampir semua orang tua hapal denga baik apabila orang lain bertanya, siapa anak kita dan tanggal berapa kelahirannya. Akan tetapi pemahaman lebih mendalam tentang anak sebagai subjek utama proses belajar kadang-kadang tidak terlalu dipikirkan. Sebagai subjek belajar anak merupakan individu dengan berbagai karakteristik dan latar belakang kehidupan pribadinya. Anak memiliki karakteristik pisik, kecerdasan, bakat, sikap, kebiasaan belajar, kebutuhan, minat, dan prestasi kehidupannya.
2. Memahami diri kita
Kemampuan orang tua dalam membimbing anak memberikan kontribusi dan pengaruh yang tidak kecil terhadap proses proses belajar anak. Evaluasi diri dan instrospeksi diri sebagai orang tua sangat dituntut agar pada saatnya kita mampu menyesuaikan perbedaan kiarakteristik itu sehingga tidak terjadi salah didikan atau salah asuhan.
3. Memahami komponen pendukung
Komponen ini lebih dititikberatkan pada fasilitas pendukung belajar anak. Komponen ini bukan merupakan faktor utama. Akan tetapi, ketersediaan dan kelayakan fasilitas proses belajar cukup berperan dalam dalam menentukan proses dan hasil pembelajaran.
4. Memahami komponen lingkungan
Lingkungan sangat berperan menentukan perilaku individu. Oleh karena itu, perilaku belajar anak tidak terlepas dari lingkungannya. Dengan kata lain, sulit kita menghasilkan anak yang berhasil dalam proses belajar jika anak berada di lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa memang peran serta orang tua sangat besar dalam keberhasilan proses belajar anak. Tentu dengan tidak mengabaikan komponen pendidikan yang lain. Tanggung jawab untuk mendidik dan mengajari anak bukan hanya ada di pundak guru. Dari semua komponen pendidikan tersebut diharapkan terdapat keseimbangan peran dan tanggung jawab agar tidak terjadi saling mengaku jika berhasil, dan saling tuduh jika terjadi kegagalan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar