Senin, 26 Januari 2009

MENINGKATKAN KUALITAS GURU BAHASA INDONESIA DENGAN MENGEMBANGKAN KECERDASAN GANDA

Berbagai sinyalemen, dugaan, dan fakta menyatakan bahwa mutu pendidikan dan pembelajaran di Indonesia rendah, bahkan sangat rendah. Hasil survai Political and Economic Rick Consultancy (PERC) yang berpusat di Hongkong menunjukkan bahwa di antara 12 negara yang disurvai, sistem dan mutu pendidikan Indonesia menempati urutan 12 di bawah Vietnam (Tim BBE, 2001)

Salah satu indikasi dapat dilihat dari nilai rata-rata UAN selama sepuluh tahun terakhir juga menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa-siswa Indonesia tergolong rendah. Kondisi objektif di lapangan memang menunjukkan tanda-tanda masih kurang atau rendahnya profesional, antara lain:

(1) Masih banyak guru bahasa Indonesia yang bertugas di SD/MI maupun di SMP/MTs dan SMA/MA yang tidak berlatar pendidikan sesuai dengan ketentuan dan bidang studi yang dibinanya.

(2) Masih banyak guru yang memiliki kompetensi keilmuan dan profesionalitas rendah dan memprihatinkan;

(3) Masih banyak guru yang kurang terpacu dan termotivasi untuk memberdayakan diri, mengembangkan profesionalitas diri dan memuthakirkan pengetahuan mereka secara terus menerus- menerus dan berkelanjutan meskipun cukup banyak guru Indonesia yang sangat rajin mengikuti program pendidikan.

(4) Masih banyak guru yang kurang terpacu, terdorong dan tergerak secara pribadi untuk mengembangkan profesi mereka sebagai guru. Para guru umumnya masih kurang mampu menulis karya ilmiah bidang pembelajaran, menemukan teknologi sederhana dan tepat guna bidang, membuat alat peraga pembelajaran, dan atau menciptakan karya seni.

(5) Hanya sedikit guru Indonesia yang secara sungguh-sungguh, penuh kesadaran diri dan kontinu menjalin kesejawatan dan mengikuti pertemuan–pertemuan untuk mengembangkan profesi .

Kelima hal di atas setidak-tidaknya merupakan bukti pendukung bahwa mutu profesionalitas guru di Indonesia masih rendah. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia adalah dengan cara mengembangkan kecerdasan ganda yang telah dicetuskan Howard Gardner. Gardner mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memecahkan persoalan dan menghasilkan produk baru dalam suatu latar yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (1983;1993). Suatu kemampuan dapat disebut intelegensi bila menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Salah satu tanda tingkah laku intelegensi manusia adalah kemampuan untuk menggunakan simbol dalam hidup. Misalnya intelegensi linguistik dengan bahasa fonetik, intelegensi matematis-logis dengan bahasa komputer, intelegensi visual dengan bahasa ideografik, intelegensi kinestik-badani dengan bahasa tanda, intelegensi musikal dengan sistem notasi musik, intelegensi interpersonal dengan bahasa wajah dan isyarat, dan intelegensi intrapersonal dengan simbol diri.

Hal itu sesuai dengan UU Guru dan Dosen Bab IV Pasal 8 yang menyatakan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akadmik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Parameter profesi bagi seorang guru yang sesuai dengan
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 adalah guru wajib memiliki loyalitas dan dedikasi, kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, tanggung jawab, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Untuk dapat menjadi pendidik yang profesional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, guru perlu mengembangkan kecerdasan ganda sebagai
bekal untuk mengabdikan diri dalam dunia pendidikan Secara ideal guru bahasa Indonesia adalah orang yang memiliki kecerdasan linguistik, yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis.
Seorang guru disarankan harus dapat mengetahui semua latar belakang kecerdasan yang dimiliki anak didik, mengembangkan model mengajar dengan berbagai kecerdasan (bukan hanya dengan kecerdasan yang menonjol pada diri guru), dalam mengevaluasi kemajuan siswa, guru perlu menggunakan berbagai model yang cocok dengan kecerdasan ganda.

Agar dapat melaksanakan tugas-tugas di atas dengan baik dan profesional, guru bahasa Indonesia dapat melakukan pengembangan kecerdasan ganda, misalnya dengan melakukan aktivitas yang mencirikan berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Aktivitas tersebut dapat memungkinkan setiap kecerdasan yang dimiliki
guru dapat berkembang sehingga dalam pembelajaran semakin menarik dan penuh daya pesona bagi anak didik. Penguasaan berbagai metode pembelajaran dapat menempatkan guru bahasa Indonsia berfungsi sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pemba- haru, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pembawa cerita, pemindah kemah, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan kulminator sehingga anak didik dapat berhasil secara optimal (Mulyasa, 2005). Guru bahasa Indonesia yang ideal itulah, yang dapat menjalankan tugasnya membawa pan-dangan dan pikiran baru yang lebih komprehensif, akomodatif dan humanistis serta menyegarkan sekaligus menantang dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Referensi:

http://id.shvoong.com/social-sciences/1686915-meningkatkan-kualitas-guru-bahasa-indonesia/

http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=artikel ...

Mengenal MSG (Vetsin)

Dampaknya Terhadap Kesehatan Oleh: Aspan Effendy

(Disusun dari berbagai sumber untuk Tugas Mata Kuliah Tekinfokom Pendidikan Program Pascasarjana Kependidikan Universitas Mulawarman Samarinda Tahun 2008)

Dosen Pembimbing: Ir. Mohamad Adriyanto, MSM

Di negara kita sudah beredar bermacam-macam merek penyedap masakan. Ada Ajinomoto, buatan Jepang, Miwon dari Korea, Vetsin keluaran Taiwan, Sasa yang datangnya dari Hongkong dan beberapa merek lagi yang kesemuanya ada 9 merek. Tapi di masyarakt kita sering disebut Vetsin saja.

Kesemuanya mempunyai komposisi yang sama yaitu: Mono Sodium Glutamat (MSG) yang rumus kimianya HCOCCH (HN2) 2 COO-NA hasil campuran asam glutamat dan natrium Hidroksid. (yang seterusnya penyedap masakan itu istilahnya disebut MSG).

Bahan yang paling penting untuk membuat MSG yaitu asam glutamat yang berupa asam amino yang ada pada tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia. Pernah diberitakan bahwa asam glutamat itu dibuatnya dari otak babi. Hal ini sukar untuk dipercaya sebab tidak ekonomis, susah untuk membuatnya dan lagi asam glutamat yang ada di dalam otak babi itu hanya berkadar 0,01%.

Di negara kita, pabrik MSG membuat asam glutamat itu dari Melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu dibuatnya dari ganggang, gula bit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau sengaja membuatnya secara sintetis. Pembuatannya itu memerlukan teknologi tinggi serta modal yang tidak sedikit.

1. MSG dan Kesehatan

Orang Jepang menggunakan MSG dari tahun 1920, oleh sebab MSG sudah merebak ke seluruh dunia. Para ilmuwan sudah mengadakan berbagai percobaan, bahaya atau tidaknya MSG ini. Pada awalnya yang dipakai percobaan itu anak ayam, anak bebek, kelinci dan monyet.

SHIMIZHU dkk, yang mengadakan penelitian pada tahun 1971 melaporkan bahwa MSG yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumnya menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak.

GREENBERG dkk. (1973) melaporkan bahwa tikus kecil yang diberi pakan MSG ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.

SNAPIR dkk. (1971) melaporkan bahwa anak ayam yang sudah diberi MSG, jumlah sell otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang normal tanpa diberi MSG.

Institut Penelitian Dan Pencegahan. Untuk Kesehatan Nasional dari Kementrian Kesehatan Jepang sudah mengadakan percobaan dengan jalan memberi larutan MSG 2% terhadap beberapa anak ayam. Ketahuan bahwa anak ayam tersebut semuanya mati.

Sedang yang dilaporkan oleh Baptist (1974) yaitu: MSG di Singapura menyebabkan penyakit radang hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) bagi anak-anak sekolah. Penelitian di negara kita yang dilakukan oleh Dr. Iwan T. Budiarso yang hasilnya yaitu: anak ayam dan anak bebek yang diberi MSG itu mati. Sedangkan anak ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.

Masih banyak penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa MSG itu positif menimbulkan kelainan terhadap hewan-hewan yang dibuat percobaan.

Sedangkan penelitian yang menyatakan MSG itu tidak menyebabkan mengganggu kesehatan, datangnya dari catatan ilmiah Dr. Achmad Ramli. Ketua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara Dep. Kes. R.I. dan Kepala Balai Penelitian Kimia P.N. NUPIKAYASA menyatakan bahwa MSG tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan kalau dalam pemakaiannya sewajarnya.

Tapi ini penelitian pada tahun 1962, peneliti menemukan adanya pengaruh itu pada tahun 1969. Oleh sebab itu tentu peneliti tahun 1962 perlu ditanya akan bonafiditasnya.

WHO pun tidak tinggal diam, hasil penelitian yang berupa rekomendasi yang disampaikan pada sidang CODEX ALIMENTARY COMMISSION (CAC) tahun 1970 menyebutkan bahwa MSG berupa makanan sehari-hari, bisa dipakai paling banyak 6 mg/kg berat badan manusia dewasa. Jadi kalau berat badannya 50 kg, seharinya tidak boleh lebih dari 2 gram.

Di Amerika, dan di Singapura ada peraturan tidak boleh ditambahkan terhadap makanan bayi dan terhadap makanan yang sudah jadi (instant). Makanya harus memakai takaran yang sudah ditentukan dan menyampurkan-nya pun harus dibatasi.

2.      Vetsin Merusak Mata
               Jika dahulu vetsin alias monosodium glutamate (MSG), alias penyedap rasa memicu kemarahan karena kandungannya yang tercemar babi, kini bahaya lain juga disertakan vetsin. Dari penelitian yang intensif, terbukti, vetsin yang dikonsumsi terus menerus dapat membuat mata kehilangan fungsinya, karena merusak syaraf mata.
 
               Kebiasaan memasak hidangan memakai vetsin memang banyak dilakukan para ibu rumah tangga, dan juga restoran-restoran yang ada di negeri kita. Pro dan kontra pemakaian bumbu penyedap masakan ini masih terus  erlangsung. Namun demikian, banyak yang berpendapat bahwa pemakaian dalam jumlah sedikit masih bisa ditolelir. Benarkah?
               Ternyata, menurut penelitian, sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vetsin tidak baik bagi kesehatan. Dan hal ini telah dibuktikan pada tikus, yang mengalami kerusakan mata akibat terlalu banyak diberi MSG.
               Peneliti Hiroshi Ohguro dari Universitas Hirosaki, Jepang, setelah melakukan uji coba pada tikus yang diberi makanan yang mengandung MSG kadar tinggi, menemukan bahwa tikus tersebut kehilangan penglihatan, menderita kelainan retina mata dan kerusakan sel-sel saraf mata.
               Para peneliti memberikan tiga jenis makanan berbeda selama enam bulan. Tikus-tikus itu dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok tikus yang diberi MSG kadar tinggi, kadar sedang dan tidak diberi MSG sama sekali. Ternyata, tikus yang diberi MSG kadar tinggi, sebagian lapisan syaraf retinal-nya menyempit hingga 75%. Selanjutnya, setelah diukur respon retinalnya terhadap cahaya, tikus-tikus itu juga tidak bisa melihat dengan baik. Tikus yang mendapat MSG sedang, ternyata juga mengalami kondisi sama, tetapi dengan tingkat keparahan yang sedikit lebih rendah.
               Menurut peneliti, mungkin ini menjelaskan mengapa orang Asia bagian timur banyak yang menderita glukoma. Ini adalah sebuah bentuk penyakit mata yang mengarah pada kebutaan tanpa peningkatan biasa pada tekanan di dalam bolamata. Namun demikian, tingkat kejadian tertinggi mungkin juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
               Profesor Peng-Tee Khaw, seorang ahli glukoma dari RS Mata Moorfield di London mengatakan, jumlah MSG dalam makanan yang banyak pun sebetulnya jauh lebih tinggi daripada yang dimakan. "Tetapi jika Anda seorang penggemar MSG maka kemungkinan besar Anda berpotensi mempunyai masalah dengan retina mata Anda."
               Memang, jumlah MSG yang diberikan pada tikus takarannya besar, namun demikian takaran yang sedikit pun lama kelamaan akan mempunyai pengaruh yang sama dalam beberapa dekade mendatang, katanya menambahkan.
 

3. Pengaruh Vetsin pada Sistem Saraf Manusia!

Diketahui masyarakat ekonomi menengah banyak mengkomsumsi glutamat eksogen berupa garam monosodium glutamat (lebih dikenal dengan vetsin) sebagai penyedap makanan. Sebagian dari mereka sering mengeluh sakit kepala (sefalgia) yang dikenal dengan “CHINESE RESTAURANT SYNDROME “.

Mekanisme depolarisasi membran neuronal (saraf) dibawah pengaruh glutamat sehingga terjadi permeabilitas terhadap ion Na, ion Ca dan air, sehingga terjadi masuknya ion Ca ke sel (peningkatan ion Ca intraseluler), merupakan fase awal dan fase lanjut kematian sel. (The early and late phases of glutamate - like Neurotoxity ).

Mekanisme dipolarisasi ini juga meningkatkan aktifasi mekanisme homeostatik “ATP dependent“ yang menyebabkan energi cadangan neuron berkurang sehingga tidak dapat mempertahankan keseimbangan ion intraseluler dan ektraseluler, sehingga dapat menyebabkan awal kematian sel.

Glutamat banyak terdapat pada protein makanan nabati dan dalam bentuk garam monosodium glutamat digunakan sebagai penyedap makanan (enhancing flavour). Konsentrasi glutamat pada jaringan otak sebesar 10 mm, sebagian besar di “Synaptic Vesicles“. Glutamat endogen ataupun berasal dari eksogen dalam konsentrasi besar merupakan neurotoxin untuk sistim saraf pusat dan ini telah dibuktikan secara histologi oleh Headley and Grillner 1990 .

Heathfield 1990, melaporkan pada penderita “Sporadic Motor Neuron Diseases“ ditemukan toleransi abnormal glutamat dan di dapatkan peningkatan konsentrasi plasma glutamat dengan gejala :

  • Kelumpuhan kedua lengan dan atau kedua tungkai
  • Gangguan berjalan/sempoyongan
  • Gangguan miksi/urine
  • Kelainan cairan sumsum tulang belakang ( liquor )
  • Reflek fisiologis meningkat
  • Pemeriksaan neurofisiologik didapatkan kelainan somato sensorik evoked potensial ( SSEP ).
  • Pemeriksaan computed tomogram ( CT ) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) adalah normal.

Sejak tahun 1971, Olney telah melakukan penelitian pengaruh eksogen monosodium glutamat terhadap jaringan otak hypothalamus pada bayi tikus, bayi monyet, ditemukan proses pembengkakan (rapid swelling) dari sel body neuronal dan dendrit diikuti dengan perubahan degeneratif jaringan organel intraseluler dan khromatin nukleus.

Pada tahun 1978, OLNEY mempublikasikan hal tersebut sebagai excitotoxic Hypothesis/Neurotoxicity of Exogenous Glutamate.

Schaumburg dkk 1969, mengobservasi pemakaian eksogen monosodium glutamat pada pemakan“Chinese Food” yang mengeluh sakit kepala disebut sebagai “CHINESE RESTAURANT SYNDROME”, hal ini telah dibukukan dalam “ Wolff’s Headache“ tahun 2001. Walaupun demikian, tahun 1970, Morselli dkk melakukan double–blind trial dengan mengunakan 3 gram monosodium glutamat, tidak menemukan gejala klinis yang bermakna secara uji statistik dibandingkan dengan placebo.

Plaitakis dkk 1982,meneliti pasien-pasien gangguan metabolisme enzim hati (deficiency of hepatic glutamate dehydrogenase) didapatkan peningkatan konsentrasi glutamat plasma yang sangat berhubungan dengan (endogenous glutamate metabolism) kematian sel saraf.

Rothman dkk 1987,dan CHOI dkk 1990, mempublikasikan kerusakan jaringan otak kecil (serebellum ), batang otak (brainstem), sumsum tulang belakang (spinal cord) yang menyerupai seperti kerusakan pada penderita stroke (iskhemia) dan penderita seizure (kejang) yang relevan dengan pengaruh eksogen dan endogen glutamat.

Fungsi otak kecil ( serebellum) pada manusia adalah sebagai pusat keseimbangan tubuh , pusat koordinasi gerak dan pusat menjaga tonus otot.

4. Vetsin Menyebabkan Hipertensi

Di Amerika Serikat, setiap tahunnya hampir setengah jumlah kematian disebabkan oleh faktor kelebihan makan garam (baca natrium /sodium). Dan 1 dari 4 orang Amerika secara tidak sadar ternyata mengidap penyakit hipertensi. Sumber utama natrium atau sodium dinegara negara Barat adalah garam dapur. Akan tetapi di Indonesia, disamping garam dapur dan ikan asin, sumber lain yang lebih potensial adalah monosodium glutamate (MSG/Vetcin). Karena kadar Natrium/sodium dalam 1 gram garam dapur setara dengan kadar natrium/sodium yang terkandung dalam 3 gram (1 sendok teh) MSG/Vetcin. Satu gram garam dapur membuat 1 mangkok sop atau mie menjadi asin, Sebaliknya 3 gram MSG/Vetcin tidak terasa asin, malah terasa lezat dan gurih. Sehingga secara tidak sadar, bisa keracunan natrium atau sodium karena keblabasan menambahakan MSG/Vetcin.

Di Amerika Serikat makanan siap saji untuk bayi dilarang dibubuhi MSG/Vetsin dan pada label harus dicantumkan 3 kata yang besar dan tebal yakni”:NO MSG ADDED”. (Tidak dibubuhi MSG). Apa artinya ini? Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa makin muda umur hewan yang dipakai untuk percobaan MSG makin peka terjadi kerusakan di bagian jaringan otaknya. Jadi sifat keracunan MSG adalah Age Dependent (tergantung umur); makin muda umurnya makin sensitif. Pemerintah sedang mencanangkan program supaya para ibu menyusui bayinya dengan air susu ibu (ASI) sendiri selama 4 bulan penuh. Cara ini terbukti bahwa si bayi menjadi lebih sehat dan jarang sakitan. Makanan tambahan baru dianjurkan setelah si bayi umur 4 bulan. Bagi para ibu di kota kota besar dan berpendidikan serta tahu tentang pengetahuan gizi, tidak ada masalahnya. Karena mereka tahu bagaimana menyediakan makanan tambahan yang bermutu “Empat Sehat, Lima Sempurna”.

Sebaliknya bagi para ibu yang tinggal di pedesaan, pegunungan, ekonominya lemah, kurang pendidikan dan tidak tahu tentang ilmu gizi. Maka sering kali mereka membuat makanan tambahan yang sederhana dan disukai, tetapi tidak ada mutunya.. Seringkali mereka hanya memberikan mie instan atau bubur yang hanya ditaburi bubuk MSG/Vetsin dan kecap atau garam. Karena rasa sudah lezat, dan si bayi bisa makan dengan lahap dan “kenyang”. Padahal menu makanan demikian adalah tidak sehat karena tidak mengandung cukup protein, vitamin, mineral dsb. Jadi anak itu sebetulnya sedang mengalami yang disebut “Starvation in disguise but malnutrition in reality” (Kelaparan yang semu, tetapi mengalami mal nutrisi sejati).

Protein adalah sangat diperlukan untuk pembentukan jaringan otak.
Kalau nanti sudah besar, bisa dibayangkan bagaimana kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang demikian itu? (Ingat di Amerika makanan bayi dilarang
dibubuhi MSG).! Kalau di atas tadi dibahas dari sisi mengenai efek mal nutrusi, bagaimana sekarang dari sisi konsumsi natrium/sodiumnya? Seperti sudah berulang kali diatas dijelaskan 1 gram garam dapur adalah setara dengan 1 sendok teh MSG/
Vetsin. Kalau dari sejak bayi saja sudah mulai dijejel dengan MSG dan terus sampai dewasa, biasanya orang yang sudah biasa mengkonsumsi MSG menjadi toleran dan ingin makan lebih banyak lagi karena sudah kecanduan. Kalau daribbayi terus menerus makan MSG ngetrend (cenderung) seperti sekarang inibdosisnya, tidak mustahil 20 tahun kemudian nanti sebagian besar bayi bayib sudah mulai mengidap hipertensi.

Saya jelaskan pula bahwa garam dapur itu nama kimianya adalah Monosodium Chlorida atau Natrium Chlorida. Dan yang menyebakan Hipertensi
itu adalah akibat makan Monosodium atau Natrium ion-nya. Sekali pun tidak
makan garam, tetapi masakannya tadi dibubuhi MSG, maka berarti masakan tadi
memperoleh Monosodium atau Natrium Ion yang berasal dari MSG (Monosodium
glutamate). Jadi sekali pun tidak makan garam (baca monosodium atau
natriun), maka mereka keracunan monosodium/natrium yang berasal dari
MSG/Vetsin. . Jadi agar supaya obat dokternya mempan dan tekanan darahnya
pulih normal, maka sebaiknya bukan saja mengurangi makan garam, tetapi juga
harus tidak makan MSG/vetsin.

Kesimpulan:

Mengacu pada kenyataan-kenyataan di atas, kita bisa menimbang-nimbang untung dan ruginya menggunakan MSG (vetsin) dalam makanan sehari-hari. Satu hal yang sudah nyata, MSG itu bisa menimbulkan gejala alergi atau keracunan yang disebut Chinese Restaurant Sindrome. Pusing, meula, muntah-muntah, bisa menimbulkan sakit dada seperti yang terserang penyakit jantung. MSG juga akan mengakibatkan hipertensi dan gangguan mata (rabun), juga menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) pada anak.

Saran-saran:

  1. Jangan terlalu mudah mencampurkan MSG (vetsin) pada makanan, karena makanan kita memakai bumbu tradisional pun sudah terasa enak.
  2. Mesti hati-hati menggunakan MSG. tidak boleh melebihi takaran yang sudah ditentukan yaitu 6 mg/kg berat badan manusia/sehari buat manusia dewasa.
  3. Anak kecil atau Ibu yang sedang mengandung, harus hati-hati supaya jauh dari pengaruh negatif.
  4. Hindari makanan/minuman yang mengandung pengawet, pewarna, esen dan pemanis buatan.

Wallahu a’lam

Referensi Web :

  1. Judul : Vetsin Pengaruhnya Pada Syaraf Kita.

Alamat : http://abdimedia.com/archives/350

Penulis : Thomas Tjahja T.

  1. Judul : Vetsin = Pupuk.

Alamat : http://artikel-omahijo.blogspot.com/2008/03/vetsin-pupuk.html

Penulis : Susi Ratnawati

  1. Judul : Waspadalah,Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor Potensial Pencetus Hipertensi Dan Kanker

Alamat : http://ibnu68.wordpress.com/2008/09/04/waspadalahmonosodium- glutamatevetsin-faktor-potensial-pencetus-hipertensi-dan-kanker/

Penulis : Dr. Andreas Harry Sp.S (K),

  1. Judul : MONO SODIUM GLUTAMAT (MSG)

Alamat : http://temukanakuditong.multiply.com/journal/item/37/M.S.G_Vetsin

Penulis : Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU

WORK EDUCATION

A. NIAT ADALAH AWAL DARI SEBUAH KEBERHASILAN USAHA

Apapun itu kegiatan/aktifitas tidak akan berjalan dan berhasil dengan baik tanpa dilandasi dengan niat yang kuat dari dalam diri kita. Demikian juga jika kita mempunyai sebuah ide besar tentang sebuah bisnis yang akan kita perjuangkan demi meraih sebuah kesuksesan. Ide yang brilian dan besar tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kekuatan niat dalam diri kita untuk mendukung berjalanya ide tersebut. Selain diawal pekerjaan ternyata niat juga berpengaruh besar pada pertengahan perjalanan dan katika pekerjaan yang kita lakukan sudah meraih kesuksesan.

1. Step by step optimalisasi potensi diri

Hal yang paling fundamental dalam menentukan kualitas perilaku adalah pengenalan terhadap diri sendiri. Rata-rata manusia hanya menggunakan 0,01% dari kemampuannya artinya masih terdapat potensi 99,99% yang belum termanfaatkan dengan baik (Joice Wycoff, Mind Maping,1991). Dengan kata lain mungkin kita juga termasuk diantara orang yang bahkan tidak menyadari potensi yang sebenarnya kita miliki.

Disamping itu perilaku kita dipengaruhi oleh sikap kita terhadap sesuatu. Sederhananya perilaku yang sifatnya implemanted tadi asalnya dari sikap kita yang masih ada dalam mindset pikiran kita. Sikap yang kita miliki sangat tergantung dari keyakinan kita terhadap konsep, keyakinan dan nilai-nilai yang kita terima sepanjang perjalanan hidup kita.

Didalam pikiran bawah sadar kita hal-hal diatas tersimpan dalam file-file yang positif dan negative. Ketika berhadapan dengan peristiwa dimasa kini kita memiliki kecenderungan untuk membuka file-file tersebut dan mengukur menurut parameter dan pengalaman kita dimasa lalu. Padahal hal ini tidak selalu benar. Memang kecenderungan manusia akan lebih banyak mengingat hal yang sifatnya negatif dibandingkan dengan hal-hal yang positif. Maka hati-hati bersikap buat anda-anda yang berprofesi sebagai penyedia jasa layanan publik. Sekali anda ketus atau tidak tanggap terhadap customer anda maka mereka akan tidak datang lagi ke perusahaan kita, masih mending kalau cuma itu. Waspadai juga kecenderungan orang untuk bercerita tentang ketidakpuasan kepada sembilan orang yang lain, serta sebaliknya kelima orang yang lain apabila semua kebutuhannya terpenuhi.

Kembali pada masalah sikap tadi ada pepatah mengatakan bahwa ”bukanlah kejadian itu yang mempengaruhi perilaku kita namun sikap kita terhadap kejadian itu”. Artinya kita memasukkannya dalam file yang negative atau positif tergantung cara kita memandang kejadian tersebut.

Berdasarkan tinjauan yang ekstensif terhadap survey yang dilakukan pada banyak perusahaan sebuah analisis menyimpulkan bahwa pertimbangan paling penting dalam menerima karyawan dan defisit paling besar antara anggota tenaga kerja baru adalah sikap kerja yang mereka bawa dalam pekerjaan mereka. Sikap dapat membantu memprediksi perilaku kerja. Misalnya jika survey sikap menunjukkan bahwa pekerja marah dengan perubahan aturan kerja dan minggu berikutnya ketidakhadiran meningkat tajam maka manajemen dapat menyimpulkan bahwa sikap negatif pada aturan kerja menghasilkan peningkatan ketidakhadiran pekerja. Pemahaman sikap juga penting karena sikap membantu orang menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka.

2. Hambatan Mengubah Sikap

Memang pada kenyataannya merubah sikap sangat tidak mudah diantaranya pertama apabila hal itu didukung oleh sebuah komitmen bisa saja terjadi saat orang membuat komitmen pada tindakan tertentu dan tidak ingin berubah. Kedua, Akibat informasi yang tidak memadai akan membuat orang tidak melihat alasan untuk mengubah sikap. Ketiga, Melihat contoh dari orang tua, atau atasan yang tetap melakukan sikap yang negatif sehingga hal ini dianggap wajar.

Supaya pembahasan lebih komprehensif, disinggung pula mengenai karakter. Definisi karakter adalah, dalam ilmu psikologi, watak oleh orang Belanda disebut dengan ”karakter”. Karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu Charas Sein. Yang mula-mula berarti ”coretan” atau goresan. Selanjutnya berarti stempel atau gambaran yang ditinggalkan oleh stempel itu. Jadi, di sini kita akan menganggap bahwa tingkah laku manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya, dan secara sepintas menunjukkan wataknya.
Watak adalah salah satu ciri makhluk sosial. Untuk dapat diterima dilingkungan manapun kita sebaiknya mampu untuk belajar me

3. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) tidak lain pengelolaan bisnis yang melibatkan kepentingan stakeholders serta penggunaan sumber daya berprinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Hal tersebut, dalam keberadaannya penting dikarenakan dua hal. Hal yang pertama, cepatnya perubahan lingkungan yang berdampak pada peta persaingan global. Sedangkan sebab kedua karena semakin banyak dan kompleksitas stakeholders termasuk struktur kepemilikan bisnis. Dua hal telah dikemukakan, menimbulkan: turbulensi, stres, risiko terhadap bisnis yang menuntut antisipasi peluang dan ancaman dalam strategi termasuk sistem pengendalian yang prima. Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita.

Identifikasi keseimbangan dalam keberadaannya memer-lukan sebuah system pengukuran yang dapat menyerap setiap dimensi strategis dan operasional bisnis serta berbasis informasi. Sistem pengukuran tersebut, tidak lain konsep BSC. BSC mampu mengukur kinerja komprehensif dan mengakomodasikan kepen-tingan internal bersama kepentingan eksternal bisnis. Pengukuran kinerja konsep GCG berdasarkan kepada lima dasar,yaitu: perlindungan hak pemegang saham, persamaan perlakuan pemegang saham, peranan stakeholders terkait dengan bisnis, keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas dewan komisaris. Pengukuran kinerja tersebut juga, berdimensi aktifitas operasional internal, intelektual kapital dan pembelajaran, kapasitas untuk inovasi dan respon terhadap pasar, produk dan penerimaan pasar, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan investor, hubungan dengan partner dan stakeholders lainnya seperti Deperindag, hubungan dengan publik sasaran, lingkungan, keuangan. Pendek kata, pengukuran kinerja yang berorientasi GCG dipandang sebagai pengembangan dari pengukuran kinerja BSC. Good Corporate Governance memebrikan kontribusi dapat dijadikan alternatif penting meningkatkan kualitas proses bisnis melalui informasi yang dihasilkan serta peranannya sebagai performance driver, performance measurement. Karena, walau bagaimana pun proses bisnis diperbaiki secara tepat dan akurat apabila diperoleh informasi yang akurat serta komprehensif tentang apa yang harus diperbaiki termasuk apa yang harus ditingkatkan. Information is profit.

4. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) tidak lain pengelolaan bisnis yang melibatkan kepentingan stakeholders serta penggunaan sumber daya berprinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Hal tersebut, dalam keber-adaannya penting dikarenakan dua hal. Hal yang pertama, cepatnya perubahan lingkungan yang berdampak pada peta persaingan global. Sedangkan sebab kedua karena semakin banyak dan kompleksitas stakeholders termasuk struktur kepemilikan bisnis.

Dua hal telah dikemukakan, menimbulkan: turbulensi, stres, risiko terhadap bisnis yang menuntut antisipasi peluang dan ancaman dalam strategi termasuk sistem pengendalian yang prima. Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita. Identifikasi keseimbangan dalam keberadaannya memerlukan sebuah system pengukuran yang dapat menyerap setiap dimensi strategis dan operasional bisnis serta berbasis informasi. Sistem pengukuran tersebut, tidak lain konsep BSC. BSC mampu mengukur kinerja komprehensif dan mengakomodasikan kepentingan internal bersama kepentingan eksternal bisnis. Pengukuran kinerja konsep GCG berdasarkan kepada lima dasar,yaitu: perlindungan hak pemegang saham, persamaan perlakuan pemegang saham, peranan stakeholders terkait dengan bisnis, keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas dewan komisaris. Pengukuran kinerja tersebut juga, berdimensi aktifitas operasional internal, intelektual kapital dan pembelajaran, kapasitas untuk inovasi dan respon terhadap pasar, produk dan penerimaan pasar, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan investor, hubungan dengan partner dan stakeholders lainnya seperti Deperindag, hubungan dengan publik sasaran, lingkungan, keuangan. Pendek kata, pengukuran kinerja yang berorientasi GCG dipandang sebagai pengembangan dari pengukuran kinerja BSC. Good Corporate Governance memebrikan kontribusi dapat dijadikan alternatif penting meningkatkan kualitas proses bisnis melalui informasi yang dihasilkan serta peranannya sebagai performance driver, performance measurement. Karena, walau bagaimana pun proses bisnis diperbaiki secara tepat dan akurat apabila diperoleh informasi yang akurat serta komprehensif tentang apa yang harus diperbaiki termasuk apa yang harus ditingkatkan. Information is profit.

5. Cara Marketer Berkontribusi Terhadap TQM

Salah satu nilai utama yang diharapkan pelanggan adalah produk berkualitas. Pelanggan secara umum tidak lagi bersedia atau toleransi terhadap kualitas yang biasa-biasa. Dampaknya, kebertahanan bisnis dalam persaingan memerlukan pelaksanaan manajemen kualitas total. Manajemen kualitas total merupakan pendekatan bisnis secara komprehensif dan terus menerus memperbaiki kualitas semua proses, produk, dan service yang diberikan.

Kualitas memberikan garansi loyalitas konsumen, pertahanan dan pertumbuhan profit. Akan tetapi, sebenarnya apa kualitas tersebut? Kualitas tidak lain kesesuaian dengan penggunaan. Seluruh fitur dan sifat produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Fungsi pemasaran berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang didesain untuk membantu bisnis. Dan juga fungsi pemasaran mesti memproduksi kualitas pemasaran. Setiap aktifitas pemasaran dilaksanakan dengan standarisasi yang tinggi.

Sedangkan para marketer memainkan beberapa peran dalam membantu bisnis, mereka mendefinisikan dan memberikan produk berkualitas pada pasar sasaran. Peranan yang pertama, mereka bertanggung jawab untuk secara benar mengidentifikasi kebutuhan dan tuntutan konsumen. Peranan kedua, ialah mengkomunikasikan harapan konsumen pada desainer produk. Ketiga, mereka memastikan permintaan dipenuhi secara benar dan tepat waktu. Keempat, memastikan semua instruksi, pelatihan, dan pertolongan teknis diberikan kepada konsumen. Kelima, tetap berhubungan dengan konsumen setelah penjualan terjadi. Keenam, mengumpulkan ide dan mengkomunikasikan kembali realisasi ide tersebut pada konsumen dan fungsi bisnis. Dalam kondisi enam peranan tersebut, dilakukan para marketer maka mereka telah berkontribusi terhadap manajemen kualitas total dan kepuasan konsumen, dan juga berkontribusi pada pencapaian profitabilitas bisnis. Marketer is full servicer.

6. Usaha-usaha pencegahan terjadinya kecelakaan kerja

Di abad ke-21 ini semua bangsa tidak dapat lepas dari proses industrialisasi. Indikator keberhasilan dunia industri sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. Kita ambil contoh industri bidang konstruksi, yang merupakan kegiatan di lapangan, memiliki fenomena kompleks yang menyangkut perilaku dan manajemen keselamatan. Di dalam industri konstruksi terjadinya kecelakaan berat lima kali lipat dibandingkan industri berbasis manufaktur.

Pekerjaan dan pemeliharaan konstruksi mempunyai sifat bahaya secara alamiah. Oleh sebab itu masalah bahaya harus ditempatkan pada urutan pertama program keselamatan dan kesehatan. Di sebagian besar negara , keselamatan di tempat kerja masih memprihatinkan. Seperti di Indonesia, rata-rata pekerja usia produktif (15 – 45 tahun) meninggal akibat kecelakaan kerja. Kenyataanya standard keselamatan kerja di Indonesia paling buruk dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Kecelakaan kerja bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat dihindari sehingga tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja. Berdasarkan penyebabnya, terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung.

Adapun sebab kecelakaan tidak langsung terdiri dari faktor lingkungan(zat kimia yang tidak aman, kondisi fisik dan mekanik) dan faktor manusia(lebih dari 80%).

Pada umumnya kecelakaan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan, kurangnya pengawasan, kompleksitas dan keanekaragaman ukuran organisasi, yang kesemuanya mempengaruhi kinerja keselamatan dalam industri konstruksi.

Para pekerja akan tertekan dalam bekerja apabila waktu yang disediakan untuk merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan terbatas. Manusia dan beban kerja serta faktor-faktor dalam lingkungan kerja merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang disebut roda keseimbangan dinamis.

Untuk mencegah gangguan daya kerja, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan agar para buruh tetap produktif dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja, yaitu:

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental.

2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan pada pekerja

3. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada para buruh secara kontinu agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.

4. Pemberian informasi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di tempat kerja sebelum mereka memulai tugasnya, tujuannya agar mereka mentaatinya.

5. Penggunaan pakaian pelindung

6. Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan, misalnya proses pencampuran bahan kimia berbahaya, dan pengoperasian mesin yang sangat bising.

7. Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahan-bahan/gas sisa dapat dihisap dan dialirkan keluar.

8. Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.

9. Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke dalam ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.

Dapat disimpulkan bahwa pekerja sebagai sumberdaya dalam lingkungan kerja konstruksi harius dikelola dengan baik, sehingga dapat memacu produktivitas yang tinggi. Keinginan untuk mencapai produktivitas yang tinggi harus memperhatikan segi keselamatan kerja, seperti memastikan bahwa para pekerja dalam kondisi kerja aman.

7. Temperatur, Ventilasi, Cahaya, Warna, dan Suara Untuk Situasi Kerja

Situasi kerja merupakan salah satu aspek penting untuk optimalisasi kinerja para tenaga kerja. Temperatur, ventilasi, cahaya, warna, dan suara berpengaruh signifikan dalam keberadaannya terhadap kinerja tenaga kerja dalam produktivitas dan kualitas output melalui kenyamanan dan keseamatan kerja.

Temperatur menjadi variabel penting memelihara lingkungan yang menyenangkan. Walu pun tidak mesti berkata bohong manusia tidak dapat bekerja pada temperatur yang berbeda namun hasil kerja adalah dapat optimal untuk temperatur 20-27 derajat celcius dengan kelembaban 30-50%. Selain temperatur, ventilasi pun memadai. Peralatan penyejuk udara dan kipas angin dapat digunakan untuk membantu sirkulasi udara dan memperoleh udara yang bersih. Sinar matahari juga demikian sebagai sumber pencahayaan namun andai di dalam ruangan penelitian Sanders tahun 1987 merekomendasikan tingkat pencahayaan berkisar antara 100-200 lx (10-20 fc) dimana tugas yang memerlukan banyak pengamatan dalam waktu yang lama memerlukan 2.000-5.000 lx. Lantas warna niscaya menghasilkan efek emosi dan psikologi kerja. Warna merah menimbulkan suasana hangat, warna kuning untuk suasana segar, warna biru memberikan kesejukan, sedangkan hijau adalah damai dan tenang. Warna cerah untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi. Dan lalu bagaimana dengan suara, tingkat suara mesti kurang dari 60 db. Ha tersebut, seyogyanya juga tidak lebih dari 90 db untuk waktu kerja selama 8 jam secara terus menerus. Temperatur, ventilasi, cahaya, warna, dan suara untuk situasi kerja berhasil diringkas ketercecerannya melalui ringkasan ini. Duh ternyata tenaga kerja itu manusia.

8. Bisnis Berbasis Pasar

Untuk berhasil bersaing pada lingkungan yang selalu berubah, bisnis penting berbasis pasar. Bisnis seperti demikian, tidak lain bisnis yang mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta melakukan kombinasi sumber daya pada semua fungsi dengan tujuan induk kepuasan konsumen. Mengapa tidak diorientasikan individu konsumen? terjawab jelas dalam batas kemampuan bisnis berhadapan dengan 672 juta individu konsumen misalnya termasuk konsumen internal. Keaneka ragaman berdimensi perubahan, tantangan persaingan global mewujudkan peluang yang memerlukan fokus kepada konsumen. Satu lagi yang tidak terlupa para ahli pemasaran dilengkapi berbagai penelitian telah membuktikan konsep pemasaran menjadi pedoman menciptakan keunggulan bersaing.

Kehebatan bisnis berbasis pasar terletak pada proses rancangannya. Top manajemen menyadari dan mempunyai komitmen penuh untuk fokus kepada konsumen. Walaupun total konsumen yang diperhatikan, dalam keberadaannya pembagian kelompok konsumen dilakukan dan mengembangkan strategi efektif berjiwa efisien. Fungsi pemasaran berperan membantu top manajemen untuk menyaring satu atau lebih kelompok konsumen, mengkombinasikan kemampuan mempengaruhi konsumen dengan rantai aktifitas yang terkoordinir. Keberadaan konsumen adalah sangat penting. Karena tanpa keberadaannya maut siap menutup keperkasaan lantas membuka kesempatan bisnis pesaing berkembang pesat.

B. ASPEK PENTING SEBELUM MEMULAI USAHA

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.


2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua

Permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

Referensi: